Sistem Kekebalan Tubuh (1)

Sistem kekebalan tubuh atau imun adalah sebuah sistem yang bekerja siang malam untuk menjaga tubuh kita dari serangan hal-hal yang membahayakan tubuh seperti virus, bakteri, atau mikroorganisme lain.

Umumnya ketika seseorang sakit, yang difikirkan pertama kali adalah obat dan dokter kita bahkan tidak sempat memikirkan apa penyebab sakit tersebut, bahkan seringnya dokter jadi kambing hitam, dikit-dikit nanti disuntik dokter lo..

Bagi sebagian orang konsep dokter dan sakit begitu menyeramkan, padahal sesungguhnya itu adalah konsep lama. Dokter jaman sekarang lebih ke arah mencegah penyakit

Di dalam lingkungan manusia banyak sekali unsur yang saling berinteraksi. Karena itu diperlukan sebuah sistem yang dapat mengambil sikap yang optimal. Nah kegagalan proses silaturahmi inilah yang mnejadi pemicu timbulnya penyakit

Bakteri secara normal ada di perut kita tetapi kalo banyak berarti ada yang tidak beres dengan tubuh kita, juga jika kita mengalami luka, memar dan bengkak adalah hal normal sebagai respon dari tubuh kita tapi kalo ada hal lain yang menyertai nya, nah ini yang perlu diwaspadai

Salah satu kegagalan sistem imun adalah kanker, mengapa kanker terjadi? hal itu disebabkan karena proses pembelahan sel tidak dikawal dengan sempurna. Nah lo, apa sebabnya? karena secara tidak sadar kita meracuni tubuh kita dengan asap, rokok, gas buang kendaraan, pengawet makanan, penyedap, radiasi, dan lain-lain.

Gaya hidup modern sekarang telah menyebabkan daya tahan tubuh manusia melemah,namun beruntunglah kita yang telah diberikan Alloh tentara tentara yang siap berperang melawan musuh musuh dari luar tubuh.

Beberapa kesimpulan yang diambil para ahli tentang sistem imun ini adalah sebagai berikut :

Sistem kekebalan tubuh berperan sangat penting dalam tubuh manusia dalam rangka mempercepat penyembuhan penyakit.

Nutrisia yang berasal dari makanan asli yang belum di olah lebih penting daripada obat dalam menguatkan sistem imun ini.

Sistem imun ini akan menjadi lemah karena pengkonsumsian antibiotik yang tidak rasional, makanan yang tidak sehat dan sebagainya.

Beberapa sistem imun yang ada pada tubuh manusia antara lain: adenoid & tonsil bekerja di pintumasuk di tekak, kelenjar air mata berguna mencuci debu dan kotoran di mata dan mengandung enzim yang melawan bakteri, sistem limfa, kelenjar liur, timus, kulit, Sum-sum tulang, limfa, hati (fibrinogen dan protrombin yang berfungsi membekukan dan menyembuhkan luka), perut, apendiks.

Sistem imun bekerja tidak melalui perintah otak tapi melalui rangkaian informasi pada tiap bagian dari sistem imun. jumlah sel imun kita 10 kali lebih banyak dari system saraf dan mengeluarkan 40 agen imun yang berbeda untuk melindungi tubuh.

Sistem imun manusia terdiri dari 2 tipe: alamiah dan adaptif.

Sistem imun alamiah terbentang dari air mata, liur, keringat, bulu hidung, kulit, selaput lender, asam lambung.

System imun adaptif terdapat pada system dan struktur yang lebih komplek seperti limfosit T (Th & Tc)

Seluruh system ini saling bahu membahu ketika terjadi serangan terhadap tubuh. Lalu siapakah kordinatornya? Seperti halnya jurusan komunikasi ternyata dalam tubuh kita kordinator dari itu semua adalah system komunikasi dalam tubuh manusia. Subhanallah, ternyata di dalam tubuh manusia yang sangat rumit terdapat mekanisme komunikasi yang sangat canggih.

System komunikasi tersebut berdasar ruang lingkup koneksifitas terbagi atas autokrin, parakrin dan endokrin. Autokrin adalah komunikasi intrasel berupa tranduksi, transkripsi dan pertumbuhan. Parakrin adalah komunikasi intra jaringan melalui sitokin dan endokrin adalah komunikasi antar jaringan yang biasanya diperankan oleh hormon

Hipotalamus-hipofisis-adrenal memegang peranan sangat penting
dalam perpektif psikoneuroimunoligi. Terganggunya system ini salah satunya akan dapat menyebabkan kenaikan salah satu hormone yang dikenal dengan nama kortisol. Kenaikan hormone ini dapat menyebabkan tertekannya system imun, yang juga mengakibatkan kecemasan, depresi, kecurigaan serta khawatir yang berlebihan.

Ketakseimbangan di dalam tubuh kita tercermin dari adanya perubahan komposisi cairan tubuh seperti lender, airmata, air liur, perubahan pigmen dan hal lainnya. Namun seringnya kita mengabaikan mekanisme-mekanisme biofisik yang terjadi pada tubuh yang terjadi mengiringi proses perjalanan penyakit. antara lain bersin, batuk, demam, meler. sebenarnya mekanisme ini adalah untuk mengembalikan keseimbangan tubuh.

Bersin adalah upaya mekanik untuk melanjutkan proses deportasi virus atau kuman yang telah berhasil diringkus oleh bulu hidung dan cairan lender. Dengan bersin virus tersebut akan diterbangkan dalam bentuk gelembung-gelembung menjauhi tubuh kita.

Lalu bagaimana dengan batuk? Batuk sesungguhnya adalah cara mengeluarkan tamu tak diundang yang terlanjur masuk ke saluran nafas, disamping itu juga batuk memiliki peran melancarkan jalan nafas dengan cara menggelontorkan cairan lender yang terkonstrasi. Batuk juga dapat berperan sebagai pemacu jantung. Dengan batuk maka guncangan kinetisnya akan menjadi stimulant bagi system listrik jantung. Oleh karena jika seseorang terkena serangan jantung maka yang perlu dilakukan pertama kali adalah membatukkan diri.

Kisah Tuan Andi

Andi adalah seorang karyawan yang sering lembur. Akhir-akhir ini dia sering mengeluh letih dan gampang masuk angin. Lama-kelamaan keluhan tersebut diperberat dengan adanya batuk. Singkat cerita andi memeriksakan diri ke dokter dan di vonis menderita TB paru. Akhirnya andi harus menjalani terapi antimikroba selama berbulan.

Pada kasus ini sebenarnya ada upaya-upaya tertentu Andi untuk mencapai kesembuhannya dengan lebih cepat yaitu dengan mengkonsumsi tumbuhan yang merangsang aktivitas system imun seperti daun meniran (phylantus niruri)

Lalu bagaimana seharusnya kita bersikap terhadap bakteri dalam hal ini? Manusia biasanya sudah bersikap curiga terhadap bakteri sehingga ketika ada bakteri yang muncul pertama kali adalah keinginan menumpasnya.

Akhirnya seorang ahli menemukan obat yang digunakan menumpas bakteri ini yang dikenal dengan antibiotic yang saat ini penggunaannya sudah tidak rasional lagi dan berkembang menjadi senjata pamungkas untuk semua masalah kesehatan

Pada akhirnya bakteri-bakteri ini merasa dikejar-kejar dan dipojok-pojokan, namun jangan salah bakteri yang dikejar-kejar ini tidak tinggal diam, mereka akan mengembangkan system pertahanan yang lebih ampuh lagi untuk menangkal serangan AB ini, fatalnya system pertahanan mereka berkembang menjadi senjata ofensif yang mematikan. Sudah sering kita dengar resistensi terhadap antibiotic yang kerap terjadi.

Seorang ahli dari ITB telah mengembangkan metode dimana bakteri harus berlomba dengan obat yang disintesis dari terumbu karang dan E. Coli sehingga protein obat itu menempati reseptor yang menjadi jalan masuk bagi bakteri sehingga bakteri tetap masuk namun dalam jumlah terbatas.

Lain halnya dengan virus, mahluk yang sangat kecil ini ketika menyerang manusia adakalanya mengakibatkan reaksi system pertahahan tubuh yang hebat atau boleh dikatakan berlebihan. Contohnya pada kasus DBD, peningkatan aktivitas system pertahanan tubuh justru mengakibat-kan turunnya trombosit, bocornya sejumlah pembuluh darah.

Pertanyaannya, bagaimana langkah kita menghadapi serangan virus ini? Terapi yang dapat dilakukan sifatnya immunomodulasi yaitu pengaturan kembali system pertahanan tubuh. Salah satu terapi yang sudah teruji ialah ekstrak daun jambu batu.

Lalu apa saja hal yang dapat melemahkan system imun kita? Banyak sekali……., (Bersambung)

Tinggalkan komentar